Social Icons

Featured Posts

Sabtu, 09 September 2017

Roti Bolu

Roti bolu adalah roti yang berbentuk bulat sedikit lonjong, yang hampir mirip bentuknya seperti telur ayam, jajanan ini memiliki tekstur yang empuk, karena semacam roti.
Roti bolu merupakan salah satu diantara jajanan khas magetan, dan kamu akan banyak menemukan roti bolu di pusat oleh oleh khas magetan, dan juga banyak dijual di warung-warung di Magetan.
Oleh oleh khas magetan, yang satu ini memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut saat di makan. bentuk dan rasanya sangat gurih.
Banyak beraneka macam, cara membuatnya, biasanya di olah dengan cara di kukus maupun di olah dengan cara di panggang. Kalau roti bolu makanan khas magetan ini, di buat dengan cara di panggang.
Karena pada dasarnya makanan khas magetan ini, yaitu roti bolu yang di sajikan di panggang sudah menjadi resep tersendiri. sehingga menjadikan cita rasa oleh oleh khas magetan, roti bolu menjadi salah satu jajanan laris, di buru para wisatawan luar kota.
Harga Roti Bolu magetan, dijual sangat ramah di kantong, tidak terlalu mahal walaupun roti bolu sebagai oleh oleh khas magetan. Hanya di jual dengan harga Rp.5000/bungkus, dan satu bungkus berisi roti bolu kurang lebih 10 biji.
Jadi harga yang sangat terjangkau, sehingga jajanan ini sangat laris dipasaran, sebagai buah tangan, setelah berkunjung ke magetan, setelah menikmati wisata di magetan. ataupun hanya sekedar oleh oleh untuk keluarga.

Wajik Ketan

Oleh Oleh Khas Magetan Ini memiliki rasa yang manis dengan aroma khas pandan dan vanili, ras manis wajik ketan berasal dari gula merah. Wajik Ketan sendiri merupakan jajan khas magetan juga masyarakat sana sudah tidak asing lagi dengan makanan ini.kalian dapat menemukannya di pasar-pasar tradisional Magetan dengan harga Rp. 2000 – 5000,- per potong.

Madu Mongso

Oleh Oleh Khas Magetan yang banyak digemari dari semua kalangan, mau anak kecil , dewasa hingga orangtua menyukainya, sebab itu oleh oleh khas magetan yang satu ini sangat populer. Jajanan tradisional ini memiliki cita rasa manis dan dengan sedikit masam bertekstur kasar empuk, dan memiliki warna coklat kehitam-hitaman.
Rasa Madu Mongso yang sedikit masam berasal dari proses fermentasai bahan baku tape dan ketan yang menggunakan ragi. Namun rasa yang sedikit masam itu yang memebuat segar dari madu mongso, sehingga banyak di gemari.
Bagi kalian yang ingin membelinya bisa membeli di Alrista snack di Desa Candirejo Kab. Magetan, kalian bisa membeli madu mongso per kg atau per pack. Harga madu mongso per kilo sekitar Rp. 145.000 dengan isi 58 pcs.

Ledug Suro

        Tahun baru Islam atau satu Suro dirayakan oleh warga dengan berbagai cara. Di Kabupaten Magetan, menggelar tradisi Ledug Suro dengan ngalub berkah bolu rahayu yang dipercaya membawa rejeki. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi ini berlangsung meriah. Ribuan warga Magetan tumpah ruah mengikuti acara yang berlangsung di alon-alon Kota Magetan, Minggu. Upacara diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang dibentuk sesuai rupa lesung dan bedug.
      Warga Magetan terlihat antusias untuk mengikuti perayaan. Mereka berharap pada tahun baru Islam ini, kehidupan warga Magetan dan Bangsa Indonesia akan lebih baik.
Bupati Magetan Sumantri, mengatakan, tradisi Ledug Suro ini diselenggarakan untuk mempertahankan budaya asli Magetan yang merupakan bagian dari budaya bangsa. “Selain untuk menyongsong tahun baru Islam, Ledug Suro juga untuk melastarikan budaya Magetan asli,” katanya.

Sendang Dewi Sri

Tidak seperti biasanya acara bersih desa, warga Desa Simbatan Kecamatan Nguntoronadi Magetan, menggelar tradisi joget ikan lele. Iringan musik gamelan dan lagu jawa mengiringi acara joget lele dumbo bersama para sesepuh desa, di Sendang Dewi Sri, Desa Simbatan Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Tradisi joget ikan lele ini, dilakukan warga desa setempat sebagai salah satu ragam acara bersih desa, untuk melestarikan budaya nenek moyang. Ini juga salah satu cara yang dipakai warga setempat, untuk membersihkan Sendang Dewi Sri, tempat lele dumbo itu hidup.Ratusan warga, hingga luar Magetan, memadati sendang. Selain untuk hiburan, menonton ikan lele jombo ini dipercaya
bisa membawa keberkahan dalam hidup. Usai berjoget selama kurang lebih 15 menit, lele tersebut dimasukkan kembali ke sendang yang juga dikenal dengan nama Sendang Beji tersebut. Beberapa warga bergiliran melemparkan beras kuning dan bunga ke dalam sendang. Ini sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.
Menurut Sugiyanto, Kades Simbatan, Sendang Dewi Sri merupakan salah satu bukti sejarah peninggalan  Mataraman Kuno, pada akhir abad 9 hingga awal abad 10. Sendang ini merupakan tempat pemandian dewi sri. Selain nama Dewi Sri, sebagian orang menyebutnya Sendang Beji.

Bolu Rahayu

Bermacam-macam tradisi yang ada di pulau jawa ini pada saat menjelang malam 1 suro, di solo, jogja dan kota-kota lainnya, tak terkecuali magetan. Andum Berkah Bolu Rahayu, sebuah tradisi yang ada di Kabupaten Magetan. Tradisi yang dilakukan setiap tahun pada saat menjelang tahun baru Islam. Kirab Nayoko Projo dan Pawai Andum Berkah Bolu Rahayu ini merupakan puncak dari serangkaian acara yang digelar mulai dari festival ledug yang sudah diselenggarakan selam kurang lebih 4 hari di alun-alun magetan. Acara andum berkah bolu rahayu ini dimulai kira-kira pukul 02.00 sampai 04.00. Alun-alun kota magetan dipenuhi oleh masyarakat magetan yang ingin melihat langsung acara ini dan juga ikut berebut bolu rahayu ini.

Larung Sesaji Telaga Sarangan


Larung sesaji adalah sebuah ritual yang diadakan di kelurahan sarangan kabupaten magetan. Acara ritual ini dilakukan sejak kurang lebih  508 sebelum masehi. Awalnya ritual ini bernama larung sesaji, akan tetapi dengan berkembangnya zaman ritual itu berubah nama. Masyarakat  berfikir dengan nama larung sesaji tersebut sangat kental dengan unsur mistis dan musrik. Ritual itu berubah nama menjadi labuhan. Labuhan ini diadakan untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan YME atas limpahan-limpahan yang telah diberikan oleh telaga sarangan yang tidak ternilai harganya.
Waktu pelaksanaan ritual larung sesaji :
Ritual labuhan ini dilaksanakan setiap bulan
syakban tepatnya hari jum’at pon sampai minggu kliwon. Untuk upacara sakral atau slamatan dari warga sarangan itu sendiri dilakukan pada hari jum’at pon. Untuk sabtu sampai minggu kliwon ritual ini diadakan oleh Pemda magetan yang disaksikan oleh  seluruh warga. Acara ini dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan contohnya pertunjukan reog, barongsai, drumb band, dan orang luar bisa melihat dengan bebas. Setelah upacara adat selesai sesepuh menyerahkan tumpeng gonobahu kepada bapak bupati magetan. Acara ini berfungsi religius dan disisi lain mempunyai fungsi sosial. Dikatakan bermakna religius karena berkaiatan dengan aspek supranatural. Dikatakan bermakna sosial karena kegiatan tersebut melibatkan masyarakat pendukung kebudayaan. Tujuan tradisi ini sebagai ucapan terima kasih masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hadiahNya yang berupa Telaga Sarangan, sehingga mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat Magetan khususnya dan Indonesia pada umumnya.

ng tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
adisi larung tumpeng sudah menjadi

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
Tradisi larung tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan merupakan tradisi turun temurun yang diyakini warga setempat sebagai tanda syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tahunan ini diadakan pada setiap Bulan Ruwah (Jawa), hari Jum’at Pon. Larung Sesaji di Telaga sarangan ini juga merupakan agenda ritun tahunan yang dibelar oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari wisata budaya Magetan. Upacara Tradisional dikemas dengan gaya dan tata cara yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menkunjung ke tempat pariwisata Kabupaten Magetan khususnya Telaga Sarangan.

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
Tradisi larung tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan merupakan tradisi turun temurun yang diyakini warga setempat sebagai tanda syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tahunan ini diadakan pada setiap Bulan Ruwah (Jawa), hari Jum’at Pon. Larung Sesaji di Telaga sarangan ini juga merupakan agenda ritun tahunan yang dibelar oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari wisata budaya Magetan. Upacara Tradisional dikemas dengan gaya dan tata cara yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menkunjung ke tempat pariwisata Kabupaten Magetan khususnya Telaga Sarangan.

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
Tradisi larung tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan merupakan tradisi turun temurun yang diyakini warga setempat sebagai tanda syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tahunan ini diadakan pada setiap Bulan Ruwah (Jawa), hari Jum’at Pon. Larung Sesaji di Telaga sarangan ini juga merupakan agenda ritun tahunan yang dibelar oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari wisata budaya Magetan. Upacara Tradisional dikemas dengan gaya dan tata cara yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menkunjung ke tempat pariwisata Kabupaten Magetan khususnya Telaga Sarangan. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Prosesi Labuh Sesaji di Telaga Sarangan ini diawali dengan kirap tumpeng Gono Bahu yaitu tumpeng raksasa yang tingginya lebih dari 2 meter dari Kantor Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan menuju tepi Telaga Sarangan. Kirap tumpeng ini diiringi oleh iring iringan putri domas (putra putri Dyah dan Bagus Magetan), Prajurit (pemuda dari warga sekitar Sarangan), Pasukan berkuda, sertasesaji hasil bumi yang dihasilkan dari persawahan sekitar Plaosan Magetan dimana Telaga Sarangan berada. Tidak ketinggalan rombongan Drum Band dari anak anak sekolah yang ada di Magetan juga ikut memeriahkan arak arakan ini. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Sesampainya arak arakan di tepi Telaga Sarangan dilanjutkan dengan diaraknya tumpeng dan sesaji lainnya berkeliling telaga Sarangan. Setelah berkeliling Telaga, Tumpeng Gono Bahu dan aburampen lainnya, dengan perahu boat di bawa ke tengah telaga Sarangan dan di larung.

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
Tradisi larung tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan merupakan tradisi turun temurun yang diyakini warga setempat sebagai tanda syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tahunan ini diadakan pada setiap Bulan Ruwah (Jawa), hari Jum’at Pon. Larung Sesaji di Telaga sarangan ini juga merupakan agenda ritun tahunan yang dibelar oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari wisata budaya Magetan. Upacara Tradisional dikemas dengan gaya dan tata cara yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menkunjung ke tempat pariwisata Kabupaten Magetan khususnya Telaga Sarangan. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Prosesi Labuh Sesaji di Telaga Sarangan ini diawali dengan kirap tumpeng Gono Bahu yaitu tumpeng raksasa yang tingginya lebih dari 2 meter dari Kantor Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan menuju tepi Telaga Sarangan. Kirap tumpeng ini diiringi oleh iring iringan putri domas (putra putri Dyah dan Bagus Magetan), Prajurit (pemuda dari warga sekitar Sarangan), Pasukan berkuda, sertasesaji hasil bumi yang dihasilkan dari persawahan sekitar Plaosan Magetan dimana Telaga Sarangan berada. Tidak ketinggalan rombongan Drum Band dari anak anak sekolah yang ada di Magetan juga ikut memeriahkan arak arakan ini. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Sesampainya arak arakan di tepi Telaga Sarangan dilanjutkan dengan diaraknya tumpeng dan sesaji lainnya berkeliling telaga Sarangan. Setelah berkeliling Telaga, Tumpeng Gono Bahu dan aburampen lainnya, dengan perahu boat di bawa ke tengah telaga Sarangan dan di larung.

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
Tradisi larung tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan merupakan tradisi turun temurun yang diyakini warga setempat sebagai tanda syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tahunan ini diadakan pada setiap Bulan Ruwah (Jawa), hari Jum’at Pon. Larung Sesaji di Telaga sarangan ini juga merupakan agenda ritun tahunan yang dibelar oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari wisata budaya Magetan. Upacara Tradisional dikemas dengan gaya dan tata cara yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menkunjung ke tempat pariwisata Kabupaten Magetan khususnya Telaga Sarangan. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Prosesi Labuh Sesaji di Telaga Sarangan ini diawali dengan kirap tumpeng Gono Bahu yaitu tumpeng raksasa yang tingginya lebih dari 2 meter dari Kantor Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan menuju tepi Telaga Sarangan. Kirap tumpeng ini diiringi oleh iring iringan putri domas (putra putri Dyah dan Bagus Magetan), Prajurit (pemuda dari warga sekitar Sarangan), Pasukan berkuda, sertasesaji hasil bumi yang dihasilkan dari persawahan sekitar Plaosan Magetan dimana Telaga Sarangan berada. Tidak ketinggalan rombongan Drum Band dari anak anak sekolah yang ada di Magetan juga ikut memeriahkan arak arakan ini. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Sesampainya arak arakan di tepi Telaga Sarangan dilanjutkan dengan diaraknya tumpeng dan sesaji lainnya berkeliling telaga Sarangan. Setelah berkeliling Telaga, Tumpeng Gono Bahu dan aburampen lainnya, dengan perahu boat di bawa ke tengah telaga Sarangan dan di larung. Silahkan berkunjung ke Magetan dan nikmati tempat wasata yang ada di Magetan. Dijamin anda akan merasa puas dan kepingin lagi berkunjung ke Magetan.

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
Tradisi larung tumpeng sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia ini. Di Kabupaten Magetan juga ada larung tumpeng atau labuh sesaji yang dilaksanakan di Telaga Sarangan. Larung Tumpeng / Tradisi Larung Sesaji Telaga Sarangan Magetan merupakan tradisi turun temurun yang diyakini warga setempat sebagai tanda syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi tahunan ini diadakan pada setiap Bulan Ruwah (Jawa), hari Jum’at Pon. Larung Sesaji di Telaga sarangan ini juga merupakan agenda ritun tahunan yang dibelar oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari wisata budaya Magetan. Upacara Tradisional dikemas dengan gaya dan tata cara yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menkunjung ke tempat pariwisata Kabupaten Magetan khususnya Telaga Sarangan. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Prosesi Labuh Sesaji di Telaga Sarangan ini diawali dengan kirap tumpeng Gono Bahu yaitu tumpeng raksasa yang tingginya lebih dari 2 meter dari Kantor Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan menuju tepi Telaga Sarangan. Kirap tumpeng ini diiringi oleh iring iringan putri domas (putra putri Dyah dan Bagus Magetan), Prajurit (pemuda dari warga sekitar Sarangan), Pasukan berkuda, sertasesaji hasil bumi yang dihasilkan dari persawahan sekitar Plaosan Magetan dimana Telaga Sarangan berada. Tidak ketinggalan rombongan Drum Band dari anak anak sekolah yang ada di Magetan juga ikut memeriahkan arak arakan ini. 2 Agenda Wisata Budaya Andalan Magetan Sesampainya arak arakan di tepi Telaga Sarangan dilanjutkan dengan diaraknya tumpeng dan sesaji lainnya berkeliling telaga Sarangan. Setelah berkeliling Telaga, Tumpeng Gono Bahu dan aburampen lainnya, dengan perahu boat di bawa ke tengah telaga Sarangan dan di larung. Silahkan berkunjung ke Magetan dan nikmati tempat wasata yang ada di Magetan. Dijamin anda akan merasa puas dan kepingin lagi berkunjung ke Magetan.

Sumber : http://soendoel.blogspot.co.id/2013/05/2-agenda-wisata-budaya-andalan-magetan.html
Copyright : Mbah Soendoel (Bila masih punya HATI sertakan link diatas bila CoPas tulisan ini atau berhadapan dengan Google DMCA)
 
 
Blogger Templates